Pagi itu, sekitar pukul 9.30 WIB, Ibu Maria memutuskan untuk beristirahat sejenak setelah tiga jam memetik tomat di bawah terik matahari. Duduk di gubuk kecil pinggir kebun, ia membuka aplikasi permainan yang baru diinstall oleh cucunya seminggu sebelumnya. "Biasa cuma lihat video masak atau dengar lagu, kali ini coba main game," kenangnya sambil tersenyum.
Tak disangka, di putaran kelima, simbol-simbol di layar tiba-tiba membentuk pola khusus disertai animasi kembang api. Awalnya ia mengira hanya efek permainan biasa, sampai muncul notifikasi yang membuatnya harus memanggil suami untuk memastikan apa yang dilihatnya benar-benar nyata.
Berbeda dengan suasana gemerlap kasino, kemenangan ini terjadi di tengah kesederhanaan kehidupan petani. Suara burung pipit dan desir angin di antara daun tomat menjadi saksi bisu momen bahagia tersebut. Ibu Maria mengaku sempat memencet tangannya sendiri untuk memastikan ini bukan mimpi di kala kelelahan.
Yang dilakukan kemudian justru mengharukan - ia berjalan ke tengah kebun dan memandangi tanaman-tanamannya dengan mata berkaca-kaca. "Seperti dapat pupuk kehidupan baru," ujarnya menggambarkan perasaan saat itu. Tanaman tomat yang biasa ia rawat dengan susah payah seolah memberikan balasan yang tak terduga.
Kemenangan tersebut datang di saat yang tepat. Musim kemarau panjang tahun ini membuat hasil panen tidak sebaik biasanya, dan biaya sekolah cucu yang akan masuk SD semakin menjadi beban pikiran. Uang dari kemenangan ini memungkinkan keluarga kecil tersebut untuk bernapas lega sejenak.
Yang paling menyentuh adalah ketika Ibu Maria memutuskan untuk membagi sebagian rezekinya kepada tetangga yang juga petani dan sedang kesulitan. "Kita petani harus saling membantu, seperti tanaman yang saling menopang," katanya dengan kebijaksanaan khas orang desa.
Kisah Ibu Maria dengan cepat menyebar di kalangan kelompok tani setempat. Banyak yang awalnya skeptis terhadap teknologi, mulai terbuka untuk mempelajari smartphone secara lebih serius. Namun yang menarik, ini justru meningkatkan semangat bertani karena dianggap sebagai contoh bahwa kerja keras di kebun tetap bisa beriringan dengan kemajuan zaman.
Ketua kelompok tani bahkan mengadakan pelatihan singkat tentang penggunaan teknologi secara bijak. Ibu Maria sendiri kini sering diminta berbagi pengalaman, selalu menekankan bahwa bertani tetaplah pekerjaan utamanya, sementara game hanyalah selingan di waktu luang.
Kehidupan Ibu Maria pasca kemenangan tetap berjalan seperti biasa. Pagi-pagi masih berangkat ke kebun, siangnya memetik tomat, bedanya kini ada sedikit senyuman lebih sering mengembang di wajahnya yang keriput oleh terik matahari. Ia membuktikan bahwa menjadi petani tradisional tidak harus anti terhadap perkembangan teknologi.
Di sudut Tegal yang sunyi ini, tercipta sebuah harmoni unik dimana seorang petani sederhana bisa menikmati kemajuan digital tanpa kehilangan jati dirinya. Tanaman tomat tetap tumbuh subur, sementara wawasan tentang dunia luar semakin berkembang, menciptakan keseimbangan yang indah antara akar tradisi dan sayap modernitas.
Kisah Ibu Maria sang petani tomat Tegal yang mendapatkan keberuntungan dari Mahjong Ways 2 bukan sekadar cerita tentang kemenangan finansial, melainkan bukti nyata bahwa berkah bisa datang dari mana saja, termasuk dari genggaman smartphone di sela-sela kesibukan bertani, selama kita tetap bekerja keras, bersyukur, dan tidak menutup diri terhadap kemungkinan-kemungkinan baru dalam hidup.